TUGAS MAKALAH
EKOLOGI PEMERINTAHAN
“PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK
TERHADAP
LINGKUNGAN HIDUP”
OLEH
:
KELOMPOK
II
ILMU
PEMERINTAHAN B
SEMESTER
VII
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG (UMS)
2013
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas Limpahan karunia dan nikmatnya sehingga penulisan makalah ini bisa
diselesaikan sebagaimana mestinya dan tepat waktu.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah yang disampaikan oleh bapak Drs.H.Kisman Rahayaan,MM dalam mata
kuliah ekologi pemerintahan.
Dalam makalah kami ini dibahas terkait bagaimana Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap
Lingkungan Hidup. Ini memberi gambaran kepada kita semua terkait apa saja
dampak yang ditimbulkan dari tingkat pertumbuhan penduduk terhadap lingkungan.
Kritik dan saran demi penyerpurnaan penulisan kami
selanjutnya sangat kami butuhkan, karena dalam penulisan ini kami sadar ada
banyak kekurangan-kekurangan yang kami tidak sadari.
Semoga bisa menambah referensi bacaan kita dan mohon
maaf atas segala kekurangan. Terima kasih
Sorong,04
Desember 2013
Tim
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia adalah merupakan negara
berkembang yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih dari 250 juta
jiwa dan tidak bisa di pungkiri bahwa laju pertumbuhan
penduduk indonesia begitu pesat dan tidak bisa di hindari,meskipin
pemerintah telah melakukan upaya dan berbagai solusi serta berbagai semboyan
telah di tawarkan kepada masyarakat,namun tetap saja laju pertumbuhan penduduk
tidak bisa terbantahkan.meskipun solusi yang di tawarkan tidak sesuai dengan
harapan pemerintah,tapi setidak’nya bisa mereduksi sebagian masalah yang
ada. Penduduk merupakan unsur penting dalam usaha untuk meningkatkan
produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi.
Penduduk memegang
peranan penting karena menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan
perusahaan dan tenaga usahawan yang diperlukan untuk menciptakan kegiatan
ekonomi. disamping itu, pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan bertambah dan
makin kompleksnya kebutuhan.Pertumbuhan penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh
fertilitas, mortalitas dan migrasi.apabila angka fertilitas lebih besar
daripada angka mortalitas, maka pertumbuhan penduduk menjadi positif. Begitu
juga dengan migrasi, apabila nilai migrasi masuk lebih besar daripada nilai
migrasi keluar, maka pertumbuhan penduduk menjadi positif.
Namun demikian disisi lain muncul
hal yang butuh perhatian dari segi sisi lingkungan hidup, ini juga kena dampak
yang signifikan dan itu berpengaruh kepada masyarakat itu sendiri. Berdasarkan
penjelasan itu maka menjadi dasar kami tim penyusun mengangkat tema makalah
terkait Pengaruh Pertumbuhan Penduduk
Terhadap Lingkungan Hidup.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah
ini adalah Bagaimana Pengaruh Pertumbuhan
Penduduk Terhadap Lingkungan?
C. Tujuan
Penulisan
Untuk mengetahui pengaruh/dampak apa
yang ditimbulkan dari pertumbuhan penduduk terhadap lingkungan hidup.
D. Landasan
Teori
Guna menunjang materi dalam
penjelasan di BAB II terkait Pembahasan maka dari itu kami berikan landasan
teori guna menunjang pembahasan selanjutnya sebagai berikut :
1. Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam
jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit"
untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua
spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara
informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk
merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
2.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia
baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi
lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan
biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua
orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun
sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik
berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda
mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia
disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk
sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Kita
sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu
yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
1. Unsur Hayati (Biotik)
Unsur
lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka
lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam
kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama
manusia.
3.
Unsur Sosial Budaya
Lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk
sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem
nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
4.
Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur
lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air,
udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar
peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa
yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap?
Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan
terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim
yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
E. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami
menggunakan metode kepustakaan yakni mencari dari berbagai literatur yang
menunjang materi yang kami bahas.
F. Sistematika Penulisan
Dalam
makalah ini dibagi dalam 3 Bab yaitu :
BAB I Yaitu
BAB pendahuluan membahas terkait latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penulisan, landasan teori, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II Yaitu
BAB pembahasan terkait Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap lingkungan Hidup.
BAB III yaitu
BAB penutup membahas kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengaruh
Pertumbuhan Penduduk terhadap Lingkungan Hidup
Kehidupan
manusia tidak dapat dilepaskan dari alam. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya,
manusia melakukan eksploitasi terhadap alam. Eksploitasi terhadap alam dapat
menimbulkan berbagai masalah, terutama pada sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Berbagai jenis bahan tambang seperti minyak bumi, gas alam, dan
batu bara merupakan sumber daya alam yang suatu saat akan habis dan tidak dapat
diperbarui lagi. Meningkatnya populasi penduduk berarti meningkat pula
kebutuhan hidup.
Semua kebutuhan manusia dipasok dari
lingkungan yang merupakan sumber daya alam.Sumber daya alam adalah
segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk keperluan manusia.
Semakin meningkat jumlah popolasi semakin banyak sumber daya alam yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: kebutuhan pangan, kebutuhan air
bersih, kebutuhan udara bersih dan kebutuhan lainnya. Apabila jumlah populasi
meningkat akan timbul berbagai masalah, misalnya kepadatan arus lalu Lintas
yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran, banyak lahan pertanian dijadikan
pemukiman penduduk akibatnya terjadi perkampungan yang kumuh, dan ahkirnya air
bersih ikut menjadi permasalahan. Apabila hal ini dibiarkan maka akan terjadi
penurunan kwalitas lingkungan yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Untuk
itu dibutuhkan manusia-manusia yang sadar lingkungan. Beberapa hal yang
mempengaruhi populasi manusia,
yaitu:
A.
Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi
akan bertambah. Angka kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup
tiap 1000 penduduk per tahun
B.
Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi
akan berkurang. Angka kematian diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000
penduduk per tahun.
C.
Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan
menambah kepadatan populasi.
D.
Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau
pergi akan mengurangi kepadata populasi.
Pertumbuhan penduduk dapat
mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah yang kepadatannya tinggi, usaha
peningkatan kualitas penduduk lebih sulit dilaksanakan. Hal ini menimbulkan
permasalahan social, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan, air
bersih, kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan. Coba
perhatikan tingkat pencemaran yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor antara
daerah pedesaan dengan daerah perkotaan. Tentu tingkat pencemaran udara di kota
lebih tinggi. Pertumbuhan penduduk mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan lingkungan kehidupan penduduk berikut ini. :
1. Ketersediaan Udara
Bersih
Udara bersih merupakan
kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak
mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak
oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan
industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan
batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin
tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti
oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara.
Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.
Jadi dapat dipahami
bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin banyak.
Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah gencar mengkampanyekan
penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi
sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.
2. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup,
manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka
jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara
bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi
kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan
kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan
pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan
dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan
dan lahan.
Thomas Robert
Maltus seorang sosiolog Inggris, mengemukakan teori yang berjudul Essay
on The Principle of Population. Maltus menyimpulkan bahwa pertambahan
penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan produksi
pangan mengikuti deret hitung. Jadi
semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan pangan.
Oleh karena itu peningkatan produksi pangan perlu digalakkan. Penduduk yang
kekurangan makanan akan menyebabkan gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat
terjangkit penyakit seperti busung lapar, anemia, dan beri-beri.
3. Ketersediaan Lahan
Pertumbuhan penduduk
mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana
penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk
mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan
pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana
kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun
areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap
sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan
lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
4. Ketersediaan Air Bersih
Meskipun 2/3 dari luasan
bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh
karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang
cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk
memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk
yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang
dihasilkan.
Pembuatan sumur artesis
untuk keperluan industri dan kompleks perumahan mengakibatkan sumur-sumur
tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat penduduk sering
hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan.
Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat
meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu
saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin
lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air
bersih
E.
Pencemaran lingkungan
Aktivitas manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada lingkungan.
Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan
ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian,
maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan
sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan
berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar,
aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak
terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah
longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan
tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan
penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.
Di
daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali
sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya
timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga
jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara
dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya
berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk sebenarnya merupakan suatu asset bagi
Negara, itu jika bisa diatur dengan baik dan menjadikannya SDM yang baik. Namun
juga dilain sisi kepada pertumbuhan penduduk juga mau tidak mau akan memberi
dampak terhadap lingkungan, maka dari itu guna ketersediaan udara bersih, air
bersih, lahan dan kebersihan lingkungan dibutuhkan pengaturan dan penataan yang
baik guna mengimbangi pertumbuhan penduduk dengan juga kualitas lingkungan yang
tetap terjaga.
B. Saran
Pertumbuhan penduduk seharusnya tidak menjadi
momok yang perlu ditakuti melainkan mesti diatur sedemikian rupa guna
menciptakan suasana Negara yang tetap kondusif dan Aman tentunya disertai
sejahtera. Terkait masalah lingkungan sebaiknya pihak pemerintah harus
pintar-pintar mengatur tata kelola daerah masing-masing agar sekalipun terjadi
peningkatan jumlah penduduk namun dengan kerjasama pemerintah dan masyarakat
juga bisa terjaga kelestarian lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Rindani Nurul.2013.Pengaruh Kepadatan
Populasi Manusia Terhadap Lingkungan. http//:nurul-rindhani.blogspot.com/.diakses pada 3
desember 2013.
Caraku Download.2013.Dampak Kepadatan
Penduduk Terhadap Lingkungan.http://carakudownload.blogspot.com/2013/04/dampak-kepadatan-penduduk-terhadap.html.
diakses pada 3 desember 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar