Rabu, 18 Desember 2013


TUGAS MAKALAH
EKOLOGI PEMERINTAHAN
 “PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK
TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP”
 



OLEH :
KELOMPOK II
ILMU PEMERINTAHAN B
SEMESTER VII


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG (UMS)
2013





KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas Limpahan karunia dan nikmatnya sehingga penulisan makalah ini bisa diselesaikan sebagaimana mestinya dan tepat waktu.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah yang disampaikan oleh bapak Drs.H.Kisman Rahayaan,MM dalam mata kuliah ekologi pemerintahan.
Dalam makalah kami ini dibahas terkait bagaimana Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Lingkungan Hidup. Ini memberi gambaran kepada kita semua terkait apa saja dampak yang ditimbulkan dari tingkat pertumbuhan penduduk terhadap lingkungan.
Kritik dan saran demi penyerpurnaan penulisan kami selanjutnya sangat kami butuhkan, karena dalam penulisan ini kami sadar ada banyak kekurangan-kekurangan yang kami tidak sadari.
Semoga bisa menambah referensi bacaan kita dan mohon maaf atas segala kekurangan. Terima kasih


                                                                        Sorong,04 Desember 2013

                                                                                    Tim Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Indonesia adalah merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih dari  250 juta jiwa dan  tidak bisa di pungkiri bahwa laju  pertumbuhan penduduk  indonesia begitu pesat dan tidak bisa di hindari,meskipin pemerintah telah melakukan upaya dan berbagai solusi serta berbagai semboyan telah di tawarkan kepada masyarakat,namun tetap saja laju pertumbuhan penduduk tidak bisa terbantahkan.meskipun solusi yang di tawarkan tidak sesuai dengan harapan pemerintah,tapi setidak’nya bisa mereduksi sebagian masalah yang ada. Penduduk merupakan unsur penting dalam usaha untuk meningkatkan produksi dan mengembangkan kegiatan ekonomi.
            Penduduk memegang peranan penting karena menyediakan tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusahaan dan tenaga usahawan yang diperlukan untuk menciptakan kegiatan ekonomi. disamping itu, pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan bertambah dan makin kompleksnya kebutuhan.Pertumbuhan penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh fertilitas, mortalitas dan migrasi.apabila angka fertilitas lebih besar daripada angka mortalitas, maka pertumbuhan penduduk menjadi positif. Begitu juga dengan migrasi, apabila nilai migrasi masuk lebih besar daripada nilai migrasi keluar, maka pertumbuhan penduduk menjadi positif. 
            Namun demikian disisi lain muncul hal yang butuh perhatian dari segi sisi lingkungan hidup, ini juga kena dampak yang signifikan dan itu berpengaruh kepada masyarakat itu sendiri. Berdasarkan penjelasan itu maka menjadi dasar kami tim penyusun mengangkat tema makalah terkait Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Lingkungan Hidup.

B.     Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah Bagaimana Pengaruh Pertumbuhan Penduduk Terhadap Lingkungan?

C.    Tujuan Penulisan
            Untuk mengetahui pengaruh/dampak apa yang ditimbulkan dari pertumbuhan penduduk terhadap lingkungan hidup.

D.    Landasan Teori
Guna menunjang materi dalam penjelasan di BAB II terkait Pembahasan maka dari itu kami berikan landasan teori guna menunjang pembahasan selanjutnya sebagai berikut :
1.       Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.


2.       Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
            Kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik)
            Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
3.       Unsur Sosial Budaya
            Lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
4.       Unsur Fisik (Abiotik)
            Unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.

E.     Metode Penulisan
            Dalam penulisan makalah ini kami menggunakan metode kepustakaan yakni mencari dari berbagai literatur yang menunjang materi yang kami bahas.



F.     Sistematika Penulisan
Dalam makalah ini dibagi dalam 3 Bab yaitu :
BAB I             Yaitu BAB pendahuluan membahas terkait latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, landasan teori, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II                        Yaitu BAB pembahasan terkait Pengaruh Pertumbuhan Penduduk                          Terhadap lingkungan Hidup.
BAB III          yaitu BAB penutup membahas kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengaruh Pertumbuhan Penduduk terhadap Lingkungan Hidup
Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari alam. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, manusia melakukan eksploitasi terhadap alam. Eksploitasi terhadap alam dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Berbagai jenis bahan tambang seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara merupakan sumber daya alam yang suatu saat akan habis dan tidak dapat diperbarui lagi. Meningkatnya populasi penduduk berarti meningkat pula kebutuhan hidup.
            Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan sumber daya alam.Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh dari lingkungan untuk keperluan manusia. Semakin meningkat jumlah popolasi semakin banyak sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contoh: kebutuhan pangan, kebutuhan air bersih, kebutuhan udara bersih dan kebutuhan lainnya. Apabila jumlah populasi meningkat akan timbul berbagai masalah, misalnya kepadatan arus lalu Lintas yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran, banyak lahan pertanian dijadikan pemukiman penduduk akibatnya terjadi perkampungan yang kumuh, dan ahkirnya air bersih ikut menjadi permasalahan. Apabila hal ini dibiarkan maka akan terjadi penurunan kwalitas lingkungan yang nantinya juga akan merusak lingkungan. Untuk itu dibutuhkan manusia-manusia yang sadar lingkungan. Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia, yaitu:
A.      Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun 
B.      Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka kematian diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun. 
C.      Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi. 
D.      Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi kepadata populasi.
            Pertumbuhan penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah yang kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kualitas penduduk lebih sulit dilaksanakan. Hal ini menimbulkan permasalahan social, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan, air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan. Coba perhatikan tingkat pencemaran yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor antara daerah pedesaan dengan daerah perkotaan. Tentu tingkat pencemaran udara di kota lebih tinggi. Pertumbuhan penduduk mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan lingkungan kehidupan penduduk berikut ini. :
1.      Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.
Jadi dapat dipahami bahwa semakin tinggi kepadatan penduduk, maka kebutuhan oksigen semakin banyak. Oleh karena itu pemerintah kota di setiap wilayah gencar mengkampanyekan penanaman pepohonan. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.
2.      Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan. 
Thomas Robert Maltus seorang sosiolog Inggris, mengemukakan teori yang berjudul Essay on The Principle of Population. Maltus menyimpulkan bahwa pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan pertambahan produksi pangan mengikuti deret hitungJadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan pangan. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan perlu digalakkan. Penduduk yang kekurangan makanan akan menyebabkan gangguan pada fungsi kerja tubuh dan dapat terjangkit penyakit seperti busung lapar, anemia, dan beri-beri. 
3.      Ketersediaan Lahan
Pertumbuhan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
4.      Ketersediaan Air Bersih
Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan. 
Pembuatan sumur artesis untuk keperluan industri dan kompleks perumahan mengakibatkan sumur-sumur tradisional mengering. Selain itu, kawasan pemukiman padat penduduk sering hanya menyediakan sedikit kawasan terbuka sebagai daerah serapan air hujan. Kawasan yang tertutup rapat oleh aspal dan beton membuat air tidak dapat meresap ke lapisan tanah, sehingga pada waktu hujan air hanya mengalir begitu saja melalui permukaan tanah. Akibatnya cadangan air di dalam tanah semakin lama semakin berkurang sehingga pada musim kemarau sering kekurangan air bersih 
E.      Pencemaran lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin. 
Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pertumbuhan  penduduk sebenarnya merupakan suatu asset bagi Negara, itu jika bisa diatur dengan baik dan menjadikannya SDM yang baik. Namun juga dilain sisi kepada pertumbuhan penduduk juga mau tidak mau akan memberi dampak terhadap lingkungan, maka dari itu guna ketersediaan udara bersih, air bersih, lahan dan kebersihan lingkungan dibutuhkan pengaturan dan penataan yang baik guna mengimbangi pertumbuhan penduduk dengan juga kualitas lingkungan yang tetap terjaga.

B.     Saran
            Pertumbuhan penduduk seharusnya tidak menjadi momok yang perlu ditakuti melainkan mesti diatur sedemikian rupa guna menciptakan suasana Negara yang tetap kondusif dan Aman tentunya disertai sejahtera. Terkait masalah lingkungan sebaiknya pihak pemerintah harus pintar-pintar mengatur tata kelola daerah masing-masing agar sekalipun terjadi peningkatan jumlah penduduk namun dengan kerjasama pemerintah dan masyarakat juga bisa terjaga kelestarian lingkungan.




DAFTAR PUSTAKA

Rindani Nurul.2013.Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia Terhadap Lingkungan. http//:nurul-rindhani.blogspot.com/.diakses pada 3 desember 2013.

Artikel.biologi.2012. Pengaruh Kepadatan Populasi Terhadap Lingkungan..http://www.artikelbiologi.com/2012/05/pengaruh-kepadatan-populasi-terhadap-lingkungan.html.diakses pada 3 desember 2013.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar